Singapura Lebih Percaya Vaksinasi Massal Ketimbang Kekebalan Kawanan

 Singapura Lebih Percaya Vaksinasi Massal Ketimbang Kekebalan Kawanan

Ilustrasi warga Singapura. (Foto: Istimewa)

HAIMEDIA.ID, Singapura – Pemerintah Singapura harus memvaksinasi sebanyak mungkin orang daripada menargetkan persentase tertentu dari populasi yang akan diinokulasi untuk mencapai kekebalan kawanan COVID-19. Dalam sebuah wawancara dengan CNA, Associate Professor Lim Poh Lian, yang berada di Komite Ahli untuk Vaksinasi COVID-19, mengatakan bahwa “kesalahan untuk fokus pada persentase” dalam hal vaksinasi COVID-19.

“Saya pikir hasil optimal adalah kami memvaksinasi semua orang di Singapura sehingga kami dapat memvaksinasi dengan aman dan siapa yang bersedia divaksinasi,” katanya, beberapa hari setelah Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan bahwa pengiriman pertama vaksin COVID-19 harus tiba pada Singapura pada akhir tahun, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (21/12/2020).

Kekebalan kawanan (herd immunity), istilah yang telah banyak dibahas sejak pandemi dimulai, mengacu pada bagaimana virus mereda ketika cukup banyak orang dalam “kawanan”, atau komunitas, terlindungi darinya.

Artinya tidak akan ada wabah yang mengamuk di masyarakat, tetapi tidak berarti tidak ada kasus atau cluster kecil, kata Assoc Prof Lim, konsultan senior dan kepala Klinik Kesehatan & Vaksinasi Wisatawan di Tan Tock Seng Rumah Sakit.

“Bahkan jika kita mendapatkan 70 persen atau 80 persen dari populasi yang divaksinasi, empat orang yang Anda temui mungkin baik-baik saja tetapi orang kelima itu tidak baik-baik saja. Orang itu akan terluka, mereka akan sakit, mereka bisa berakhir di ICU dengan ventilator,” katanya.

Direktur Unit Isolasi Tingkat Tinggi National Center for Infectious Diseases (NCID) telah berada di garis depan dalam perang melawan COVID-19, merawat pasien dan memberikan konsultasi kesehatan masyarakat. Dia juga duduk di Satuan Tugas Krisis Kesehatan Global Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Jaringan Respons dan Respon Wabah Global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (GOARN).

Sebagai anggota Komite Ahli Vaksinasi COVID-19, ia memberikan nasihat tentang aspek medis vaksinasi dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi panduan kesehatan masyarakat, operasi dan komunikasi dengan pasien dan masyarakat. Ini merupakan perpanjangan dari pekerjaannya di komite ahli Kementerian Kesehatan di bidang imunisasi selama lebih dari 10 tahun.

Assoc Prof Lim juga merupakan dokter yang menghubungkan titik-titik yang menyebabkan diagnosis kasus monkeypox pertama di Singapura tahun lalu.

Related post