Terpincut “Micin” Mi Instan, Princess Jauhara Mau Investasi Resort di Indonesia

 Terpincut “Micin” Mi Instan, Princess Jauhara Mau Investasi Resort di Indonesia

Princess Jauhara didampingi sejumlah penguasa Arab Saudi. Sementara Konjen Eko Hartono, didampingi oleh Konsul Ekonomi, Dr. Windratmo dan Edwien Satya, beserta Staf Teknis Perhubungan, Amiruddin Arsyad, (KJRI Jeddah)

HAIMEDIA.ID, Jeddah – Rasa mi instan buatan Indonesia memang bikin ketagihan, tak terkecuali Putri Kerajaan Arab Saudi, Princess Jauhara, yang freak indomi ini, tak segan mengungkapkan minatnya untuk ber-investasi di Indonesia. Khususnya untuk resort properti di daerah wisata.

Dikutip dari keterangan resmi KJRI Jeddah, Princess Jauhara juga meminta KJRI Jeddah menggelar pameran kuliner khas Indonesia di Arab Saudi. Hal itu termasuk untuk menyalurkan kegemarannya pada mi instan. Selain kuliner, dia juga meminati produk lain asal Indonesia, untuk ditampilkan di negaranya.

Dalam kunjungannya ke KJRI Jeddah, Princess Jauhara didampingi sejumlah penguasa Arab Saudi. Sementara Konjen Eko Hartono, didampingi oleh Konsul Ekonomi, Dr. Windratmo dan Edwien Satya, beserta Staf Teknis Perhubungan, Amiruddin Arsyad,

Eko Hartono mengungkapkan, dalam pertemuan yang bersahabat tersebut, Princess Jauhara menyampaikan ketertarikannya untuk memulai bisnis dengan Indonesia. 

“Kita pun menjelaskan berbagai peluang dagang dan investasi, mulai dari sektor fashion, makanan, furniture, otomotif, hingga properti,” kata Eko, Rabu (6/1/21).

Eko menambahkan, untuk menunjukkan keseriusan atas minatnya berinvestasi di Indonesia, Princess Jauhara akan mengirim tim ke Indonesia, setelah situasi normal. Dalam kunjungan itu, mereka ingin melihat langsung pilihan-pilihan investasi, khususnya untuk resort properti di daerah wisata.

Di tengah pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah telah berupaya memfasilitasi puluhan kegiatan ekonomi, investasi, dan perdagangan bilateral antara mitra-mitra di Indonesia dan Arab Saudi. 

Di tahun 2021, upaya serupa akan dilakukan secara lebih intensif guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional Indonesia, termasuk melalui kegiatan investasi.

Related post