Cakupan Vaksinasi Covid-19 untuk Atlet dan Ofisial pada PON 2021 Papua Sudah Mencapai 70 Persen

 Cakupan Vaksinasi Covid-19 untuk Atlet dan Ofisial pada PON 2021 Papua Sudah Mencapai 70 Persen

Marciano Norman Ketua KONI | Foto: Istimewa

HAIMEDIA.ID, Jakarta – Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengungkapkan cakupan vaksinasi COVID-19 atlet dan ofisial yang berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua sudah 70 persen sebulan menjelang pesta multievent nasional empat tahunan tersebut.

Menurut Marciano, angka 70 persen itu mencakup atlet dan ofisial yang sudah menerima dua dosis vaksin.

“Vaksinasi atlet sudah 70 persen untuk atlet dan ofisial dari seluruh provinsi Indonesia. Itu sudah vaksin pertama dan kedua,” kata Marciano dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis 12/8/2021.

Vaksinasi COVID-19 bagi para atlet dan ofisial PON Papua diharapkan selesai akhir Agustus, mengingat sudah ada beberapa cabang olahraga yang akan berlangsung lebih awal September mendatang.

Sementara itu, vaksinasi untuk warga sekitar arena PON Papua, kata Marciano, baru mencapai 40 persen. Pihaknya akan terus mendorong vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat sekitar bisa mencapai minimal 70 persen sebelum pembukaan PON Papua.

PON Papua 2021 akan berlangsung pada 2-15 Oktober, diikuti 6.496 atlet, 3.300 ofisial, dan 1.157 wartawan.

Marciano mengakui menyelenggarakan kejuaraan besar di tengah pandemi merupakan tantangan. Namun dia memastikan Panitia Besar atau PB PON dan KONI Pusat selaku penanggung jawab pelaksanaan event akan memprioritaskan kesehatan seluruh peserta selama ajang itu berlangsung.

Dia mengatakan telah belajar banyak dari Olimpiade Tokyo 2020 yang menerapkan sistem semi-bubble dalam upaya meminimalisir penularan virus. Ia pun membuka opsi mengadopsi format serupa dalam PON Papua.

“Penerapan pembatasan ruang gerak atlet dari wisma atlet ke pertandingan dan kembali wisma dilakukan guna menjamin keamanan atlet sendiri,” kata dia.

Namun dia masih perlu menunggu “Playbook” atau buku panduan terkait aturan yang dirancang untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 selama pesta olahraga nasional empat tahunan itu.

“Prokes jadi atensi kami semua, salah satu kunci Olimpiade Tokyo bisa berjalan baik karena penerapan prokes ketat.”

“Prokes untuk atlet, ofisial, dan media harus datang dengan hasil PCR tes. Lalu secara berkala akan dilakukan swab test apabila dipandang perlu. Kalau ada atlet, ofisial, wartawan terindikasi akan diambil langkah-langkah darurat,” kata dia.

Marciano Norman menambahkan rumah sakit rujukan COVID-19 juga sudah disiapkan di empat wilayah penyelenggara PON Papua.

Related post